Tuesday, October 13, 2009

Ayat-Ayat Allah Swt dalam Gempa Sumatera

Gempa besar berkekuatan 7,6 Skala Richter melantakkan kota Padang dan sekitarnya pukul 17.16 pada tanggal 30 September lalu. Gempa susulan terjadi pada pukul 17.58. Keesokan harinya, 1 Oktober kemarin, gempa berkekuatan 7 Skala Richter kembali menggoyang Jambi dan sekitarnya tepat pukul 08.52.
Adalah ketetapan Allah Swt jika bencana ini bertepatan dengan beberapa momentum besar bangsa Indonesia, dulu dan sekarang:

Pertama, tanggal 1 Oktober merupakan hari pelantikan anggota DPR dan DPD periode 2009-2014 yang menuai kontroversi. Acara seremonial yang sebenarnya bisa dilaksanakan dengan amat sederhana itu ternyata memboroskan uang rakyat lebih dari 70 miliar rupiah. Hal ini dilakukan di tengah berbagai musibah yang mengguncang bangsa ini. Dan kenyataan ini membuktikan jika para pejabat itu tidak memiliki empati sama sekali terhadap nasib rakyat yang kian hari kian susah.
Bukan mustahil, banyak kaum mustadh’afin yang berdoa kepada Allah Swt agar menunjukkan kebesaran-Nya kepada para pejabat negara ini agar mau bersikap amanah dan tidak bertindak bagaikan segerombolan perampok terhadap uang umat.
Selengkapnya...

Monday, August 31, 2009

Dibalik Pembuatan Karikatur Nabi Muhammad

Penghujatan terhadap Nabi Muhammad, kita lihat memang bukan yang pertama terjadi. Jauh sebelum kasus kartun Nabi
Muhammad yang iterbitkan oleh majalah Denmark Jyllands-Posten, kartun-kartun atau lukisan tentang sosok Nabi
Muhammad juga sempat heboh di Amerika sekitar tahun 1960-an. Encyclopedia Americana edisi 1960-an pernah
memuat entri tentang Nabi Muhammad yang disertai gambar.
Penghujatan terhadap Nabi Muhammad, kita lihat memang bukan yang pertama terjadi. Jauh sebelum kasus kartun Nabi
Muhammad yang iterbitkan oleh majalah Denmark Jyllands-Posten, kartun-kartun atau lukisan tentang sosok Nabi
Muhammad juga sempat heboh di Amerika sekitar tahun 1960-an. Encyclopedia Americana edisi 1960-an pernah
memuat entri tentang Nabi Muhammad yang disertai gambar.
Celakanya, di Iran pernah juga muncul gambar Nabi Muhammad. Masyarakat Iran di samping menunjukkan rasa suka
terhadap gambar itu, mereka juga mempertanyakan keabsahannya. Sebagian menyebutkan bahwa gambar itu dilukis
oleh pendeta Buhaira yang sempat mengiringi
Nabi Muhammad saw bersama pamannya ke Syam. Tapi pada kenyataannya, banyak yang meragukan jawaban ini.
Dalam sebuah majalah yang judul aslinya The Story of Picture Shiite Depictions of Muhammad, Pierree Centlivre &
Micheline Centlivres-Demont dalam majalah ISIM Review 17, Spring 2006, hal 18-19. Syiah Iran punya pengalaman
yang cukup panjang dalam menggambarkan keluarga Nabi Muhammad saw dan Nabi sendiri. Pada akhir-akhir dekade
90 -an poster yang menggambarkan wajah Nabi Muhammad saw di cetak di Iran dan menjadi salah satu poster terlaris.
Dalam poster itu menggambarkan wajah masa muda dari Nabi Muhammad saw.
Poster tersebut dicetak dengan mempergunakan teknologi modern dengan alat dan teknik yang beragam. Sekalipun
demikian, struktur gambar masih mempertahankan gaya tradisionalnya. Warna yang dipakai masih mempertahankan
kesederhanaan. Namun, tetap saja memiliki kelebihan yang membedakannya secara mudah dari gambar yang lain
Selengkapnya...

Friday, August 28, 2009

Semua Anggota Tubuh Merekam Jejak Kehidupan Kita


DALAM Alquran (Yasin: 65) dinyatakan, di akhirat kelak anggota tubuh kita akan memberikan kesaksian atas apa yang diperbuatnya selama di dunia.

Tangan, kaki, dan anggota badan lain akan berbicara sehingga mulut tidak bisa membantah dan berbohong. Pendeknya dalam pengadilan di akhirat kelak kita tak akan mampu membohongi diri sendiri dan malaikat karena anggota tubuh akan menjadi saksi yang bisa memberatkan atau meringankan, tergantung pada perbuatan yang pernah dilakukan di dunia. Hakim yang kita hadapi di akhirat kelak bukanlah hakim yang dapat disuap dengan uang sebagaimana yang terjadi di dunia.

Tak akan ada yang mampu menolong diri kita kecuali rekaman iman dan amal kebajikan kita sendiri. Apa yang disampaikan Alquran di atas secara ilmiah sangat mudah untuk dibuktikan bahwa tubuh itu merekam apa yang biasa kita lakukan dan pikirkan. Contoh yang paling sederhana adalah rekaman pengalaman naik sepeda. Mungkin ada di antara kita sudah puluhan tahun tidak pernah naik sepeda.Tetapi karena dahulunya pernah dan biasa naik sepeda, andaikan disodori sepeda pasti bisa mengendarainya.

Mengapa? Karena tubuh kita, terutama kaki dan tangan,memiliki rekaman bagaimana mengendarai sepeda,sehingga rekaman tadi muncul lagi ketika disuruh naik sepeda. Namun, mereka yang dahulunya tidak pernah,yang berarti tidak memiliki rekaman pengalaman, pasti perlu waktu lama dan mulai dari nol untuk belajar naik sepeda. Contoh ini dapat diperbanyak lagi, misalnya apa yang direkam oleh lidah tentang rasa makanan.

Tanpa diberi tahu apa namanya, begitu melihat, mencium baunya, dan merasakan rasa makanan yang dahulu suka kita makan waktu kecil sudah langsung tahu apa nama makanan itu dan bagaimana rasanya. Bahkan andaikan makanan itu disajikan dalam keadaan gelap, kita akan bisa mengenalinya. Bagaimana bisa? Karena lidah kita memiliki rekaman akan berbagai rasa makanan.

Dalam sebuah penelitian kajian neurologi dibuktikan bahwa selsel otak ternyata menyimpan berbagai informasi dan pengalaman yang terekam sejak kecil yang umumnya sudah kita lupakan. Ketika dilakukan eksperimen dengan pembedahan otak, tetapi yang bersangkutan tetap sadar, ternyata ketika dirangsang sel-sel saraf tertentu mampu menceritakan berbagai pengalaman sewaktu kecil.Eksperimen ini memperkuat teori bahwa semua yang pernah kita ketahui dan pikirkan terekam dalam jaringan saraf otak. Jadi, apa yang dikatakan Alquran tadi semakin diperkuat oleh eksperimen ilmiah.

Jadi, ketika sakit, jam badan itu bekerja layaknya weaker yang memberi isyarat karena di dalamnya memiliki rekaman habit. Contoh lain yang dengan mudah kita saksikan dalam peristiwa-peristiwa sehari-hari adalah pengalaman sopir bus malam lintas kota. Dulu, waktu tol Cipularang belum dibuat, sebagian besar orang menggunakan jalur Puncak untuk pergi dari Jakarta ke Bandung. Pernahkah kita membayangkan bagaimana hebatnya para sopir bus jurusan Jakarta– Bandung itu ketika melawati Ciawi, Megamendung, Cisarua, Puncak Pass, Cipanas, Cianjur, dan Bandung?

Sopir-sopir bus itu dengan mudahnya menyusuri jalan berkelok yang naik-turun. Mereka sangat lihai. Mereka hafal betul kapan dan di mana harus berbelok. Mereka tahu kapan dan di mana akan ada tanjakan dan tikungan, bahkan mereka tahu di mana akan ada banyak kerumunan orang di jalan. Mengapa mereka bisa sehebat itu? Mengapa sopir itu bisa secara refleks mengendarai dan hafal situasi jalur Jakarta–Bandung? Jawabannya kita pasti tahu: itu karena kebiasaan.

Mereka telah terbiasa setiap hari melewati rute itu sehingga anggota tubuhnya merekam situasi dan keadaan yang dilaluinya. Begitu juga orang yang dulu pernah mahir bermain ping-pong atau bermain badminton, ketika dia sudah tua, meskipun sudah meninggalkan kebiasaan itu selama puluhan tahun, pasti dia akan sanggup memainkannya kembali. Mungkin gerakan dan tingkat kelihaiannya berbeda dengan masa mudanya, tetapi kemampuan dan teknik dasar bermainnya tentu akan terlihat.Jadi, kebiasaan masa lalu tak akan mudah terlupakan karena tubuh ini merekam secara kuat apa yang pernah menjadi kebiasaan dan kesukaan atau hobi.

Cerita di atas menyimpan pesan yang sangat dalam. Bahwa hendaknya kita membiasakan berpikir, berbicara, dan berbuat yang baik-baik, agar ketika sakit atau menjelang ajal nanti, rekaman kebaikan itu yang akan menemani dan mengawal kita menempuh perjalanan lebih lanjut. Coba renungkan, ada kejadian pada orangtua yang menjelang ajal, tetapi sangat-angat sulit untuk mengucapkan zikir seperti tahlil, tahmid, takbir. Hal ini disebabkan di masa hidupnya bacaan-bacaan zikir itu sangat asing, hati dan lidahnya tidak memiliki rekaman zikir.

Dia tidak mempunyai memori yang dapat membangkitkan kesadarannya untuk mengucapkan kalimah tayyibahitu menjelang ajalnya. Sebaliknya,sering kali saya menyaksikan bagaimana mudahnya seseorang mengucapkan zikir atau membaca asmaul husna pada saat menjelang kematiannya.Ini lantaran dia telah terbiasa untuk mengucapkan kalimat itu di masa hidupnya. Dia telah membiasakan diri untuk membasahi lidahnya dengan kalimat zikir.

Siang malam dia berzikir. Sebelum dan sesudah salat dia berzikir. Ketika tersandung batu dia beristigfar. Ketika mendengar petir dia bertasbih. Praktis, kalimat zikir telah menjadi bagian dari kebiasaannya sehari-hari sehingga ketika ajal datang menjemput dia dengan mudah mengucapkan kalimat zikir untuk menutup usianya. Karena itu, bagi orang yang mempunyai kebiasaan buruk yang selalu mengucapkan kata-kata kotor di masa hidupnya, bisa jadi menjelang sakaratul maut yang akan diingatnya hanya kata-kata kotor.

Orang yang biasa mengejek, mengomel, atau mencemooh orang lain akan tertutup hatinya untuk mengucapkan kata-kata yang baik, sebab rekaman atau memori hidupnya selalu dipenuhi dengan kebiasaan buruk itu. Saya sering kali mendapatkan kisah-kisah nyata yang menceritakan hal itu. Semoga kisah-kisah di atas dapat menjadi pelajaran berharga untuk menghadapi kematian sehingga kita menjumpai Izrail dengan senyum persahabatan.

Mari kita membiasakan diri untuk melafalkan kata-kata yang baik,selalu berzikir dan mengingat Allah SWT,membiasakan diri mengerjakan salat, berpuasa dan bersedekah,serta berbuat baik kepada sesama,sebab semua itu akan terekam dalam memori kita sepanjang hayat, baik saat hidup di dunia, menjelang sakaratul maut, atau setelah kematian kita. Husnul khatimah (pengujung yang baik) di masa kematian kita itu tidak bisa diraih dengan tiba-tiba.

Ia tak bisa dipaksa dan dibimbing oleh orang lain dengan mudah karena diri kitalah yang menentukan apakah kita sanggup mendapatkan akhir yang baik atau tidak. Husnul khatimah merupakan akumulasi dari perjalanan panjang seseorang di masa hidupnya. Rekam jejak kehidupan seseorang menentukan hasil akhir dari perjalanan hidupnya di dunia.

sumber : http://myadhit.co.cc

Selengkapnya...

Tips/Cara Mendapatkan Cinta Dan Hati Wanita/Cewek/Perempuan - Panduan Untuk Jomblo Pria Indonesia

Hati seorang wanita bisa didapatkan seorang pria dengan berbagai cara. Wanita yang memiliki kualitas yang baik baik dari segi fisik maupun intelektual akan lebih sukar ditaklukkan dibandingkan yang memiliki jasmani dan rohani yang biasa-biasa saja. Karena kebanyakan laki-laki pada dasarnya menyukai cewek yang berkualitas dan jumlah wanita yang memiliki kualitas yang baik jumlahnya terbatas, maka persaingan untuk mendapat cinta perempuan idaman antar lelaki adalah hal yang lumrah dalam dunia percintaan.

Berikut ini adalah faktor atau hal yang disukai wanita / gadis / perempuan / cewe dari seorang laki-laki pada umumnya :

1. memiliki finansial / uang yang baik.
2. memiliki penampilan fisik yang baik.
3. memiliki pekerjaan serta masa depan yang cemerlang.
4. memiliki kepandaian / intelektual yang baik.
5. memiliki kemampuan memimpin dan membina rumah tangga yang baik.
6. memiliki sikap dan perilaku yang terpuji.
7. memiliki kesamaan pola pikir, visi dan misi.
8. memiliki latar belakang keluarga dan kehidupan yang baik.
9. memiliki kontak / komunikasi yang menyenangkan, dll.

Sudah barang tentu hal-hal di atas tidak banyak dimiliki oleh seorang pria dalam satu paket. Lelaki semacam itu sangat didambakan oleh banyak wanita. Sama pula dengan laki-laki, perempuan juga memburu lelaki yang memiliki kriteria di atas, dan karena jumlahnya terbatas maka persaingan pun terus terjadi dari waktu ke waktu tanpa henti.

Untuk mendapatkan hati dan cinta seorang gadis maupun janda yang diinginkan maka paling sedikit jomblowan / jomblo pria harus memiliki hal-hal di bawah ini :

1. Kesungguhan dan keseriusan hati bahwa si cowok sayang dan cinta pada si cewek.
2. Setia / kesetiaan yang dapat ditunjukkan.
3. Jujur / kejujuran hati yang hakiki dan tidak dibuat-buat.
4. Sikap dan perilaku yang baik terhadap orang lain.
5. Masa depan yang terlihat cerah.
6. Komunikasi yang menyenangkan dengan cewe yang menjadi target.

Jadi tidak selamanya fisik menjadi yang diunggulkan dibandingkan hati. Wanita yang tadinya hanya mengejar prestise dari sang lelaki mungkin dapat disadarkan bahwa uang bukanlah segalanya. Wanita yang belum tersadar akan sulit untuk didekati. Sehingga jika anda termasuk yang pas-pasan atau di bawah standar perlu berfikir ulang untuk menaklukkan wanita tersebut.

Kebahagiaan adalah kunci sukses merangkai masa depan yang cemerlang. Tunjukkan kalau anda adalah cowo yang serius dan memiliki sikap dan perilaku yang baik tidak banyak laki-laki lain yang memilikinya. Buat kondisi dan suasana yang menyenangkan ketika si wanita itu berhubungan dengan kita sehingga si dia nyaman untuk curhat, ngobrol ngalor ngidul, dn lain-lain. Buat komunikasi yang ada datangnya dari hati yang terdalam, bukan dibuat-buat.

Kebahagiaan positif dalam menjalani hidup di dunia dapat diraih dengan :
- keluarga berkualitas yang sakinah mawahdah warohmah
- istri yang shalihah dan anak-anak yang saleh.
- hidup sederhana berkecukupan dan tidak serakah harta.
- disukai dan punya banyak teman yang siap membantu di kala kesulitan.
- memiliki bekal yang cukup untuk kehidupan selanjutnya di akherat.
- memiliki cita-cita tinggi dan berusaha mencapainya dengan cara yang sehat dan baik.
- menjadi diri sendiri, tidak pura-pura di depan orang lain.
- hobby membantu orang lain dan senang melihat orang lain senang.

hal yang harus dijauhkan ketika memilih wanita / perempuan untuk pendamping hidup :
- hanya melihat fisik saja tanpa melihat sifat, sikap dan perilaku.
- terburu nafsu dalam mengambil keputusan penting.
- memilih cewek yang memiliki sifat buruk seperti serakah, matre, jahat, kejam, dsb.
- memiliki agama yang berbeda demi masa depan yang tenang dan damai.
- memiliki penyakit lahir maupun batin yang di luar batar wajar.
- menutupi sifat aslinya yang hanya memperlihatkan sandiwara kepura-puraan.
- tidak suka anak kecil / bayi.
- manja tidak mau kerja keras dan hanya mengandalkan orang lain.
- tidak mau mendengar kritik, saran, masukan, komentar alias egois, kepala batu.
- punya emosi yang tinggi tidak terkontrol.
- taat agama dan mau diatur suami.

Dengan demikian wanita/perempuan/gadis/janda/cewek yang sudah nyaman dengan kita akan malas untuk mencari pengganti kita dan selanjutnya terserah anda. Wanita tidak suka dibohongi dan berlakulah seperti apa adanya tanpa dibuat-buat. Sekian tip / pedoman dari saya, apabila ada masukan, kritik dan saran silahkan saja gunakan fitur komentar yang ada. Terima Kasih.

sumber : http://organisasi.org

Selengkapnya...

19 Keistimewaan Wanita

1. Doa wanita lebih makbul daripada lelaki karena sifat penyayangnya yang lebih kuat dari lelaki.

2. Wanita yang Sholihah itu lebih baik daripada 1000 orang lelaki yang sholeh.

3. Barang siapa yang mengembirakan anak wanitanya, derajatnya seumpama orang yang senantiasa menangis karena takutkan Allah.

4. Barang siapa yang membawa hadiah ( oleh-oleh ) lalu diberikan kepada keluarganya, hendaklah mendahulukan anak wanitanya dari anak laki-laki

5. Wanita yang tinggal bersama anak-anaknya akan tinggal bersama Rasulullah SAW didalam Syurga.

6. Barang siapa mempunyai 2 atau 3 anak wanita, atau 2 atau 3 saudara wanita lalu dia bersikap ichsan dalam pergaulan dengan mereka dan mendidik mereka dengan penuh rasa taqwa dan tanggung jawab maka baginya adalah Syurga.

7. Barang siapa yang diuji dengan sesuatu daripada anak-anak wanitanya, lalu dia berbuat baik kepada mereka, maka mereka akan menjadi penghalang baginya dari api neraka (Aisyah r.a.).

8. Syurga dibawah telapak kaki Ibu ( Hadits )

9. Wanita yang taat berkhidmat kepada suaminya akan tertutup pintu-pintu neraka dan terbuka pintu-pintu syurga, maka masuklah dari pintu yang dikehendaki.

10. Wanita yang taat akan suaminya serta menjaga sholat dan puasanya, semua ikan-ikan dilaut, burung di udara, malaikat di langit, matahari dan bulan, semuanya beristighfar baginya selama dia taat pada suaminya dan direlakanya.

11. Apabila memanggil akan engkau dua orang Ibu Bapakmu, maka jawablah panggilan Ibumu dahulu.

12. Aisyah r. a. berkata “ Aku bertanya kepada Rasulullah SAW, siapakah yang lebih besar haknya terhadap wanita ? “ Jawab Baginda, “ Suaminya “ Siapa pula berhak terhadap lelaki ? Jawab Rasulullah “ Ibunya “

13. Wanita apabila sholat 5 waktu, puasa 1 bulan Ramadhan, memelihara kehormatannya serta taat akan suaminya, masuklah dia dari pintu Syurga mana saja yang dia kehendaki.

14. Tiap wanita yang menolong suaminya dalam urusan agama, maka Allah S.W.T memasukkan dia kedalam Syurga 10.000 tahun lebih dahulu dari suaminya.

15. Apabila seorang wanita mengandung janin dalam rahimnya, maka beristighfarlah para malaikat untuknya. Allah S.W.T mencatatkan baginya setiap hari dengan 1000 kebaikan dan menghapuskan darinya 1000 kejahatan.

16. Apabila seorang wanita mulai sakit hendak bersalin, maka Allah S.W.T mencatatkan baginya pahala orang yang berjihad pada jalan Allah.

17. Apabila seorang wanita melahirkan anak, keluarlah dia daripada dosa-dosa seperti keadaan ibunya melahirkannya

18. Apabila telah lahir anaknya lalu disusuinya, maka bagi ibu itu setiap satu tegukan dari pada susunya diberi satu kebajikan.

19. Apabila ibu semalaman tidak tidur karena memelihara anaknya yang sakit, maka Allah S.W.T memberinya pahala seperti memerdekakn 70 orang hamba dengan ikhlas untuk membela agama Allah.

Sumber : www.myadhit.co.cc Selengkapnya...

Thursday, August 27, 2009

Pablo Picasso (1881–1973)

The artistic genius of Pablo Picasso (1881–1973) has impacted the development of modern and contemporary art with unparalleled magnitude. His prolific output includes over 20,000 paintings, prints, drawings, sculptures, ceramics, theater sets and costumes that convey a myriad of intellectual, political, social, and amorous messages. His creative styles transcend realism and abstraction, Cubism, Neoclassicism, Surrealism, and Expressionism. Born in Malaga, Spain, in 1881, Picasso studied art briefly in Madrid in 1897, then in Barcelona in 1899, where he became closely associated with a group of modernist poets, writers, and artists who gathered at the café Els Quatre Gats (The Four Cats), including the Catalan Carlos Casagemas (1880–1901).

Living intermittently in Paris and Spain until 1904, his work during these years suggests feelings of desolation and darkness inspired in part by the suicide of his friend Casagemas. Picasso's paintings from late 1901 to about the middle of 1904, referred to as his Blue Period, depict themes of poverty, loneliness, and despair. In The Blind Man's Meal (50.188) from 1903, he uses a dismal range of blues to sensitively render a lonely figure encumbered by his condition as he holds a crust of bread in one hand and awkwardly grasps for a pitcher with the other. The elongated, corkscrew bodies of El Greco (1541–1614) inspire the man's distorted features.

Picasso moved to Paris in 1904 and settled in the artist quarter Bateau-Lavoir, where he lived among bohemian poets and writers such as Guillaume Apollinaire (1880–1918) and Max Jacob (1876–1944). In At the Lapin Agile (1992.391) from 1905, Picasso directs his attention toward more pleasant themes such as carnival performers, harlequins, and clowns. In this painting, he uses his own image for the harlequin figure and abandons the daunting blues in favor of vivid hues, red for example, to celebrate the lives of circus performers (categorically labeled his Rose Period). In Paris, he found dedicated patrons in American siblings Gertrude (1874–1946) and Leo (1872–1947) Stein, whose Saturday evening salons in their home at 27, rue des Fleurus was an incubator for modern artistic and intellectual thought. At the Steins he met other artists living and working in the city—generally referred to as the "School of Paris"—such as Henri Matisse (1869–1954). Painted in 1906, Gertrude Stein (47.106) records Picasso's early stylistic experiments with primitivism influenced by a new fascination with pre-Roman Iberian sculpture and African and Oceanic art. Concentrating on intuition rather than strict observation, and unsatisfied with the features of Stein's face, Picasso reworked her image into a masklike manifestation stimulated by primitivism. The influence of African and Oceanic art is explicit in his masterpiece Les Demoiselles d'Avignon (1907; Museum of Modern Art, New York), a painting that signals the nascent stages of Cubism. Here the figure arrangement recalls Cézanne's compositions of bathers while stylistically it is influenced by primitivism, evident by the angular planes and well-defined contours that create an overall sculptural solidity in the figures.

The basic principles of Analytic Cubism (1910–12), with its fragmentation of three-dimensional forms on a two-dimensional picture plane, are embodied in Still Life with a Bottle of Rum (1999.363.63), painted in 1911. The techniques of Analytic Cubism were developed by Picasso and the French artist Georges Braque (1882–1963), who met in 1907. Picasso's Bottle and Wine Glass on a Table (49.70.33) of 1912 is an early example of Synthetic Cubism (1912–13), a papier collé in which he pasted newsprint and colored paper onto canvas. Picasso and Braque also included tactile components such as cloth in their Synthetic Cubist works, and sometimes used trompe-l'oeil effects to create the illusion of real objects and textures, such as the grain of wood.

After World War I (1914–18), Picasso reverted to traditional styles, experimenting less with Cubism. In the early 1920s, he devised a unique variant of classicism using mythological images such as centaurs, minotaurs, nymphs, and fauns inspired by the classical world of Italy. Within this renewed expression, referred to as his Neoclassical Period, he created pictures dedicated to motherhood inspired by the birth of his son Paulo in 1921 (his first of four children by three women). Woman in White (53.140.4) of 1923 shows a woman clothed in a classic, toga-like, white dress resting calmly in a contemplative pose with tousled hair, eliciting a tender lyricism and calming spirit of maternity. Toward the end of the 1920s, Picasso drew on Surrealist imagery and techniques to make pictures of morphed and distorted figures. In Nude Standing by the Sea (1996.403.4) of 1929, Picasso's figure recounts the classical pose of a standing nude with her arms upraised, but her body is swollen and monstrously rearranged.

By the early 1930s, Picasso had turned to harmonious colors and sinuous contours that evoke an overall biomorphic sensuality. He painted scenes of women with drooping heads and striking voluptuousness with a renewed sense of optimism and liberty, probably inspired by his affair with a young woman (one of Picasso's numerous mistresses) named Marie-Thérèse Walter (1909–1977). Girl Reading at a Table (1996.403.1) from 1934 uses these expressive qualities of bold colors and gentle curves to portray Marie-Thérèse seated at an oversized table, emphasizing her youth and innocence.

Although still living in France in the 1930s, Picasso was deeply distraught over the outbreak of the Spanish Civil War in 1936. He reacted with a powerfully emotive series of pictures, such as The Dream and Lie of Franco (1986.1224.1[2]), that culminated in the enormous mural Guernica (1937; Reina Sofía National Museum, Madrid), painted in a grisaille palette of gray tones. This painting, Picasso's contribution to the Spanish Pavilion in the 1937 Exposition Universelle in Paris, is a complex work of horrifying proportion with layers of antiwar symbolism protesting the fascist coup led by Generalissimo Francisco Franco.

From the late 1940s through the '60s, Picasso's creative energy never waned. Living in the south of France, he continued to paint, make ceramics, and experiment with printmaking. His international fame increased with large exhibitions in London, Venice, and Paris, as well as retrospectives in Tokyo in 1951, and Lyon, Rome, Milan, and São Paulo in 1953. A retrospective in New York at the Museum of Modern Art in 1957 garnered a massive amount of attention, with over 100,000 visitors during the first month. This exhibition solidified Picasso's prominence as museums and private collectors in America, Europe, and Japan vied to acquire his works.

In Faun and Starry Night (1970.305) from 1955, Picasso returned to the mythological themes explored in early pictures. Again, incorporating life experience into his painting, he evokes his infatuation with a new love, a young woman named Jacqueline Roque (1927–1986), who became his second wife in 1961 when the artist was seventy-nine years old. In this painting, Picasso symbolizes himself as a faun, calmly and coolly gazing with mature confidence and wisdom at a nymph who blows her instrument to the stars. The picture embraces his spellbound love for Jacqueline.

Even into his eighties and nineties, Picasso produced an enormous number of works and reaped the financial benefits of his success, amassing a personal fortune and a superb collection of his own art, as well as work by other artists. He died in 1973, leaving an artistic legacy that continues to resonate today throughout the world.

- Head from the figure of a woman, ca. 2700–2500 b.c.; Early Cycladic I–II

- Lady in Green, 1901




James Voorhies
Department of European Paintings, The Metropolitan Museum of Art Selengkapnya...

Seratus Tokoh yang Paling Berpengaruh dalam Sejarah

98 PABLO PICASSO 1881-1973
oleh Michael H. Hart

Pelukis senantiasa bergumul dengan pertanyaan umum apa sebetulnya maksud serta tujuan seni itu. Buat apa sih? Apa tanpa seni orang lantas jadi bangkai? Atau ompong? Tetapi sejak penemuan fotografi, masalahnya jadi lebih jelas dan lebih urgen. Jelasnya, tujuan pelukis bukan sekedar menjiplak pemandangan alam. Sepintar-pintar pelukis seperti apa pun tidak bakalan bisa menandingi potret, baik bagusnya maupun murahnya. Karena itu, lebih dari seabad serentetan percobaan sudah dirintis orang untuk menegaskan fungsi dan daya jangkau sesuatu lukisan. Dalam gerakan ini, orang yang paling berani, paling inovatif, yang melepaskan diri jauh-jauh dari semata-mata seni yang biasa-biasa itu, dan yang dengan sendirinya paling berpengaruh, adalah Pablo Picasso.

Gaya seni Picasso dikagumi karena imaginasinya, vitalitasnya dan kepekaannya terhadap dunia luar. Picasso merupakan tokoh sentral dalam perkembangan "Kubisme," dan dia juga ternama karena kebrilianan otak serta kemampuan tekniknya. Umumnya dia diakui selaku tokoh utama dalam seni modern dan salah seorang yang paling suka kepada hal-hal baru dari semua seniman di sepanjang jaman.

Picasso punya kemampuan sempuma dalam hal lukisan gambar realistis. bila dia merasa perlu seperti itu; tetapi, lebih kerap lagi dia memilih mengacak-acak serta mengubah-ubah wajah sesuatu obyek. Pernah suatu waktu dia berkata. "Bila kumau melukis cangkir, akan kutunjukkan padamu bahwa bentuknya bundar; tetapi itu sesuatu irama umum dan konstruksi lukisan memaksa aku menunjukkan bawa yang namanya bundar itu sebagai suatu yang persegi."

Pablo Ruiz Y Picasso dilahirkan tahun 1881 di kota Malaga, Spanyol. Ayahnya seniman dan guru kesenian. Bakat Pablo muncul dalam usia muda sekali dan dia sudah jadi pelukis jempolan pada umur belasan tahun. Tahun 1904 dia menetap di Paris dan untuk selanjutnya tinggal di Perancis.


Lukisan Picasso "Gadis di Depan Cermin" merevolusionerkan perspektip penanganan seni modern. (Ukuran 64 x 51 1/4) cat minyak; koleksi Museum Seni, New York, hadiah Ny. Simon Guggenheim.

Picasso betul-betul seorang seniman yang teramat produktif. Selama kehidupannya selaku seniman yang luar biasa panjang itu --sekitar masa waktu tiga perempat abad-- dia sudah mencipta lebih dari 20.000 hasil seni yang terpisah-pisah satu sama lain, rata-rata lebih dari 5 karya dalam seminggu yang berlangsung selama 75 tahun! Sebagian terbesar dari waktu itu, karyanya selalu berdiri paling depan dalam hal harga tinggi, karena itu Picasso menjadi orang yang amat kaya raya. Dia meninggal dunia di kota Mougins, Perancis, tahun 1973.

Pokoknya, Picasso tak syak lagi seorang seniman serba bisa yang jarang tolok bandingnya. Kendati sebutan utamanya seorang pelukis, dia juga banyak melakukan karya pahat. Tambahan lagi, dia perancang panggung ballet; dia bergumul dengan seni bikin pot, meninggalkan sejumlah besar karya lithografi, lukisan melalui garis-garis dengan menggunakan pensil atau kapur tulis dari banyak cabang seni lainnya.

Tetapi seperti sementara seniman-seniman, Picasso juga tertarik dengan sungguh-sungguh pada masalah politik. Nyatanya, lukisan masyhurnya "Guernica" (1937), diilhami oleh kejadian-kejadian dalam perang saudara Spanyol. Beberapa hasil karya lainnya pun punya arti penting politis.

Banyak seniman-seniman masyhur ditandai oleh satu macam gaya dasar. Tidaklah demikian Picasso. Dia menampilkan ruang luas dari pelbagai gaya yang mencengangkan. Kritikus-kritikus seni memberi julukan seperti "periode biru," "periode merah muda," "periode neo-klasik" dan sebagainya. Dia merupakan salah satu dari cikal bakal "Kubisme," Dia kadang ikut serta, kadang menentang perkembangan-perkembangan baru dalam dunia lukis-melukis modern. Mungkin tak ada pelukis dalam sejarah yang sanggup melakukan karya dengan kualitas begitu tinggi dengan lewat begitu banyak gaya dan cara.

Tidak semua aliran seni punya pengaruh berjangka panjang. Meskipun Picasso disanjung-sanjung di abad ke-20, layak dipertanyakan apakah di abad-abad depan kelak penyanjungan itu masih bisa terjadi, ataukah pengaruhnya akan segera musnah dalam waktu tak lama lagi. Sudah jelas, tak ada jaminan yang meyakinkan untuk menjawab pertanyaan macam itu. Tetapi, kata sepakat dari para kritikus seni kontemporer mengatakan bahwa pengaruh Picasso akan tetap punya bobot penting di masa-masa mendatang. Walaupun jelas, kita tidak bisa memastikan kelanjutan dari bobot penting Pablo Picasso seperti bisa kita lakukan terhadap seniman-seniman yang sudah teruji oleh sang waktu.

sumber : http://media.isnet.org

Selengkapnya...

Kebenaran Milik Siapa

Kami riwayatkan
semua itu kepadamu
tentang politik yang kacau negeri ini
tentang bahasa pemimpin yang sukar dicerna
dan tentang makna sebuah kehancuran

Sajak tidak lebih
sekedar kebanggan yang mulia
adalah ladang milik kami
dari bumi diri sendiri

Kemudian akan kami dapatkan
selamat datang dan selamat tinggal
untuk diungkapkan
dengan sebuah coretan
dari sejarah hitam
bahwa pengetahuan ialah milik kita yang sejati
untuk kebenaran

Kebenaran milik siapa?

dikutip dari Puisi-puisi pilihan ANWAR PUTRA BAYU "Pada Akhirnya" Selengkapnya...

Wednesday, August 26, 2009

Rabbi Israel Stress, Banyak Remaja Yahudi Masuk Islam






sumber : www.swaramuslim.com

Departemen Kehakiman Zionis Israel mencatat ada 249 kasus permintaan mengubah agama dan 83 kasus terkait dengan Islam

Situs Al-Hayat menulis, para rabi Yahudi semakin mengkhawatirkan fenomena para remaja putri Yahudi yang pindah memeluk agama Islam. Sebagaimana dilansir IRNA, Al-Hayat menambahkan, seorang rabi Yahudi berusaha menyembunyikan kecemasannya dan mengklaim, para remaja putri Yahudi yang telah memeluk agama lain tetap menjadi orang Yahudi.

Berdasarkan data yang diberikan, antara tahun 2005 hingga 2007, Departemen Kehakiman Zionis Israel mencatat ada 249 kasus permintaan mengubah agama dan 83 kasus terkait dengan Islam.

Namun tahun lalu jumlah permintaan untuk mengganti agamanya dengan Islam bertambah menjadi 112 kasus yang menunjukkan kenaikan 35 persen kecenderungan untuk memeluk Islam di kalangan remaja putri Yahudi.

Berdasarkan laporan ini, semakin bertambahnya kasus pembunuhan, aksi kekerasan dan perampokan di kalangan orang-orang zionis membuat mereka berpaling dari agama Yahudi.

Wanita Yahudi

Seorang wanita Yahudi dari kota Akka, yang masuk dalam kawasan Palestina yang masih diduduki Israel sejak 1948, menyatakan masuk Islam, sembari menegaskan kesiapannya unutk berkomitmen dengan seluruh ajaran Islam.

Diperkirakan, ‘Mauran’ yang telah mengubah namanya menjadi ‘Ayah’ (tanda kebesaran, ayat) akan menghadap para rabi Yahudi di kota Quds dalam beberapa hari mendatang untuk menyatakan keluar dari agama Yahudi.

Ayah telah mengucapkan dua kalimat syahadat di hadapan sejumlah ulama Islam di salah satu pengadilan Islam di Akka. Ayah berkeras untuk terus berkomitmen dengan agama Islam sekalipun dirinya telah memperkirakan bakal mendapat penentangan keras dari kalangan Yahudi mengenai hal ini. Di samping itu, ia juga memperkirakan akan mendapat tekanan dari sejumlah rabi agar dirinya keluar dari Islam dan kembali kepada agama Yahudi.

Ayah menegaskan, dirinya sekarang merasakan manisnya iman dan diliputi rasa senang tiada terkira, sebuah perasaan yang belum pernah dirasakannya sepanjang hidupnya selama ini. Ia menyiratkan, sikapnya memeluk Islam atas dasar kehendak dan kepuasan diri sendiri. Juga, tentunya setelah banyak membaca tentang Islam dan Nabi Muhammad SAW. Ia mengatakan, dirinya memutuskan untuk pergi menuju sebuah masjid dan melaksanakan shalat di sana, untuk kemudian memutuskan akan berkomitmen dengan ajaran Islam.(Irb//lsf/sbl)

Selengkapnya...

Beda Teknik Lukisan Affandi dengan Rembrandt


The Anatomy Lecture of Dr. Nicholaes Tulp
Rembrandt van Rijn (Dutch, 1606-1669)
1632, Oil and Canvas, 169.5 cm by 216.5 cm

Mauritshuis, The Hague, Netherlands

Teknik lukisan cat minyak, sangat banyak macamnya. Opaque dan impasto, teknik cat minyak yang sudah banyak dikenal. Teknik melukis cat minyak lainnya, adalah teknik campuran (mixed technique) yang dikembangkan sendiri oleh setiap pelukis. Teknik campur ini, lazimnya menggunakan lebih dari satu media, kombinasi beberapa bahan lukisan. Dalam tulisan ini, yang dimaksud dengan teknik campur adalah teknik melukis dengan berbagai cara yang tidak konvensional, namun tetap dengan media cat minyak saja. Teknik melukis setiap pelukis menunjukkan kreatifitas dan ciri khas, selalu berbeda antara pelukis yang satu dengan lainnya. Teknik melukis Affandi dengan Rembrandt sangat berbeda satu sama lain. Persamaannya, lukisan-lukisan ke dua pelukis tersebut menunjukkan pencapaian puncak artistiknya. Teknik lukisan pelukis Affandi, teknik campuran (mixed technique) sedangkan pelukis Rembrandt menggunakan teknik bold impasto. Teknik Lukisan Affandi Pelukis Affandi (1907-1990) melukis dengan cara cukup unik. Dia membasahi permukaan kanvas dengan minyak cat. Warna-warna cat ditorehkan langsung dari tube ke permukaan kanvas. Affandi juga menggunakan jari dan tangan untuk mengusap dan menggoreskan cat pada kanvas. Percampuran warna juga dilakukan pada permukaan kanvas. Lelehan, cipratan dan goresan warna-warna cat pada permukaan kanvas basah menghasilkan efek-efek artistik yang sangat ekspresif. Lukisan-lukisan Affandi diciptakan secara langsung di depan objek yang dilukisnya. Affandi membutuhkan waktu lama untuk memahami dan menghayati objek yang akan dilukis, namun untuk melukiskannya dia tidak membutuhkan waktu lama, hingga berhari-hari. Dia menyelesaikan setiap lukisan pada saat melukis di depan objeknya sampai selesai. Teknik campuran yang dikembangkan Affandi, menghasilkan efek-efek nyeni yang sangat menarik. Setiap objek yang dia lukis mengekspresikan garis-garis meliuk, nuansa warna dari gelap ke terang, dan kontras warna yang terorganisir dengan baik. Putih kanvas, warna kuning terang, dan warna-warna oker, coklat, hijau, biru, merah dan sebagainya dikombinasikan dengan sangat indah. Warna terang dengan warna gelap menghasilkan komposisi kontras namun artistik. Lukisan-lukisan diciptakan dengan teknik ini cenderung agak mengabaikan detil objek yang dilukis, namun mampu menyampaikan ekspresi estetik pelukisnya secara total. Lukisan berjudul Raka dan Saya, Andong (1965), dan Kwan Kong, beberapa lukisan Affandi yang menunjukkan betapa dahsyatnya ekspresi seninya. Objek-objek lukisan Affandi antara lain tentang kehidupan manusia sehari-hari seperti suasana pasar, kehidupan nelayan, keindahan pemandangan, bangunan-bangunan unik, kehidupan satwa dan juga tentang fauna. Selain itu, pelukis ini juga melukis tema-tema religi. Affandi juga sangat banyak melukis wajah dirinya. Salah satu ciri khas lain dari pelukis ini adalah hampir semua lukisannya ada gambar matahari. Teknik Lukisan Rembrandt Berbeda dengan teknik lukisan Affandi, Rembrand (1606-1669), melukis dengan teknik bold impasto. Teknik lukisan ini dikerjakan dengan sapuan warna cat berkali-kali, sehingga menjadi tebal. Selain Rembrandt, pelukis Vincent van Gogh juga dikenal sangat piawai dengan teknik ini. Teknik ini menciptakan kesan artistik berupa tekstur lembut khas. Selain itu, pada lukisan Rembrandt, teknik lukisan ini menjadi sangat menarik, karena mampu dimanfaatkan untuk menciptakan kesan gelap terang lukisan (chiaroscuro) secara maksimal. Cahaya yang terpantul dari objek yang dilukis yang diciptakan melalui teknik ini membawa pemirsa memusatkan perhatiannya pada lukisan. Lukisan Rembrandt tampak sangat nyeni dan khas dengan teknik ini. Efek-efek artistik seperti ini tidak pernah diciptakan pelukis lain sebelumnya. Dengan teknik ini, Rembrandt sangat ahli memainkan kontras warna. Pantulan-pantulan cahaya pada objek lukisan dikontraskan dengan latar belakang lukisan, sehingga objek lukisan tampak menonjol dan menarik perhatian. Pelukis ini juga sangat jeli dalam menggarap detil, satu titik putih yang sangat kecil dari pantulan objek lukisan pun tidak luput dari perhatiannya. Umumnya warna-warna kontras dihindari pelukis, namun Rembrandt justru sebaliknya. Rembrandt mampu memanfaatkan efek-efek kontras warna dan mengolah kekontrasan itu secara artistik. Berbeda dengan teknik melukis Affandi yang dilakukan secara sepontan dan intuitif, teknik melukis bold impasto dibuat dengan cara betahap. Pertama sketsa gambar dibuat pada permukaan kanvas. Sketsa gambar kemudian diwarnai dengan warna-warna sesuai pada objek lukisan, secara garis besarnya saja, tidak secar detil, untuk membedakan bagian gelap dan terang. Setelah seluruh permukaan diwarnai, tahap selanjutnya detil lukisan dibuat secara teliti. Teknik bold impasto Rembrandt menunjukkan, dia pelukis yang bekerja dengan cara-cara terencana. Dia menciptakan lukisan dengan tahapan-tahapan sangat jelas. Cara kerjanya menunjukkan, dia seorang pelukis yang sangat ahli dan bekerja terstruktur dan terorganisir. Lukisan-lukisan Rembrandt menunjukkan kejeliannya dalam mengamati objek lukisan. Perbedaan sekecil apapun tidak terlepas dari perhatiannya. Lukisan berjudul Self Portrait (1661), The Night Watch (1642), The Anatomy Lesson of Dr. Tulp (1632), beberapa lukisan Rembrandt menunjukkan kehebatannya. Seperti pelukis Affandi, pelukis Rembrandt juga banyak melukis wajah dirinya. Tema-tema lukisannya juga kebanyakan manusia dalam aktivitas sehari-hari. Tema lainnya adalah kisah dari Kitab Suci dan wanita-wanita cantik. Antara Affandi dan Rembrandt Teknik kedua pelukis ini sangat berbeda, pada proses melukisnya maupun hasil ekspresi artistiknya. Affandi menghasilkan lukisan ekspresif dahsyat, sedangkan Rembrandt hebat dalam membuat pusat perhatian lukisan dengan efek gelap terang (chiaroscuro) yang sangat khas. Persamaannya, ke dua pelukis ini sama-sama banyak menggambar wajah dirinya. Lukisan potret diri mereka cukup banyak. Ke dua pelukis ini juga banyak melukis objek manusia dengan segala aktivitasnya, juga hal-hal yang berkaitan dengan religi.




Oleh Dr. Agus Priyatno, M.Sn
sumber : harian analisa
Selengkapnya...

Para perempuan Rembrandt


SANG KEKASIH -- Salah satu lukisan yang diyakini menggambarkan kekasih Rembrandt, Hendrickje Stoffels. Bulan Juli 1654 ia diadili oleh sidang gereja yang sangat keras di dalam moral, yang memutuskan ia bersalah telah hidup bersama dengan Rembrandt tanpa ikatan resmi.


PELUKIS dan modelnya selalu menyimpan cerita menarik. Bayangkan kisah hebat antara Raphael dan La Fornarina, Rubens dan Helene Fourment, atau Manet dan Nina Villard-- untuk menyebut beberapa nama tenar di dalam khasanah seni rupa Eropa. Khalayak seni Indonesia membayangkan kisah menarik tersebut di dalam kehidupan Basoeki Abdullah atau Dullah serta sejumlah besar nama lain.

PARA model ini memainkan bermacam peran di dalam hidup si seniman. Ada yang menjadi obyek nafsu birahi si seniman, tapi ada juga yang menjadi pendorongnya untuk merenung. Ada yang sesungguhnya sekaligus pelindung di dalam profesi pelukis. Ada pula ibu dari si artis --Rembrant atau empu seni Indonesia Affandi berkali-kali melukis ibu mereka.

Beberapa di antara model ini di dalam kehidupan sesungguhnya adalah kekasih dan istri. Dalam kasus Indonesia tercatat kisah memikat antara pelukis Le Mayeur dan Ni Polok atau pelukis Sudjojono dan penyanyi seriosa Rose Pandanwangi. Sebagian di antaranya adalah gundik, ada juga yang memang perempuan penggoda.

Sudah tentu yang sangat menarik adalah dugaan tentang hubungan yang lebih lekat, akrab, atau hangat, daripada cerita datar yang wajar. Apalagi kalau diketahui ada karya-karya lukis yang menampilkan modelnya dalam pose telanjang, yang dengan gampang menyulut gosip bahwa lakon yang mendebarkan telah terjadi di antara mereka. Dugaan itu terkadang berkembang menjadi sangat liar, dan bisa merupakan buah bibir pada masanya di kalangan tertentu.

Hal-hal semacam itulah yang terbayang ketika mengunjungi sebuah pameran karya-karya Rembrandt di Edinburgh, Inggris. Maklumlah, pameran yang berlangsung sepanjang Agustus sampai awal September 2001 ini khusus menampilkan karya-karyanya tentang perempuan.

Judulnya pun memikat, Rembrandt's Women atau Para Perempuan Rembrandt. Daya pikatnya memang tinggi sehingga antrean panjang selalu tampak dari hari ke hari di tempat pamerannya, National Gallery of Scotland, di arah jantung kota kawasan Skotlandia yang berpemandangan indah tersebut. Banyak di antara mereka bersedia menunggu di sana lebih setengah jam sebelum pintu dibuka.

Karya-karya di dalam pameran Rembrandt's Women ini berasal dari sedikitnya 40 museum, galeri, dan koleksi pribadi di seluruh Eropa maupun Amerika. Sebanyak 27 lukisan cat minyak, beserta 48 etsa, dan 44 gambar (drawing), dipajang dengan urutan begitu rupa untuk memudahkan pengunjung mengamati perkembangannya secara kronologis.

Ada sejumlah gambar yang menunjukkan tahap-tahap penelitiannya akan tubuh perempuan, terkadang penuh seperti misalnya Diana at her Bath (1630) untuk menyebut salah satu contoh. Tak jarang ia menampilkannya hanya sebagian seperti dalam A Study of a Woman's Leg (1628). Terkadang ia menampilkan sosok perempuan yang ditonjolkan khusus bagian belakangnya saja, seperti dalam A Study of Female Nude Seen from the Back (1630).

Gambar Diana yang dikerjakan Tahun 1630 itu, diyakini sebagai karya pertama yang menampilkan sosok perempuan telanjang secara utuh. Ini merupakan bagian dari studinya yang ia persiapkan dan kemudian menghasilkan karya etsa. Tahun 1631 ia memang mengerjakan tema tersebut dalam karya etsa dengan judul sama maupun dalam judul A Seated Female Nude.

Dalam kaitan perkembangan keseniannya, tentu juga studinya tentang anatomi, proporsi maupun kelenturan, terus ia lakukan. Demikian juga dengan penggarapan unsur cahaya dan bayangan yang menjadi salah satu cirinya yang paling kuat-- dalam dunia seni rupa ia memang dikenal sebagai empu perihal chiaroscuro tersebut.

Diana yang sepenuhnya telanjang di kamar mandi itu muncul di dalam seni gambar dengan goresan kapur hitam yang diguyur pewarnaan lewat sapuan warna coklat terang. Tampak dari samping kanan tubuhnya dengan kepala menengok ke arah si pelukis, dalam gambar yang berukuran 18,1 cm x 16,4 cm itu.

Dalam karya etsanya yang muncul satu tahun kemudian berukuran 17,8 cm x 15,9 cm, kepiawaian Rembrandt tampak di dalam goresannya yang sangat lembut ketika membuat kesan volume tubuh perempuan yang sama, juga dan terutama pada latarnya. Kelembutan garis yang membentuk berkas-berkas bidang bervolume itu sekaligus memberi kesan tangkapan cahaya. Hal serupa tampil di dalam A Seated Female Nude pada tahun yang sama, di dalam karya etsa berukuran 17,7 cm x 16 cm.

Tokoh Diana di kamar mandinya tersebut mungkin yang kemudian juga muncul di dalam karya cat minyaknya yang ia buat tahun 1636, Susanna. Dalam ukuran bidang gambar 47,2 cm x 38,6 cm sosok perempuan itu muncul lewat tekniknya yang sudah lebih lanjut dengan balutan cahaya lembut. Penampilannya kontras benar dengan latar gelap yang samar memunculkan bentuk taman dan batas bangunan di sekitar.

Rembrant tidak melepaskan tokoh ini, yang kemudian muncul lagi di dalam sebuah lukisan cat minyaknya, Susanna and the Elders (1647). Seperti di dalam karya-karyanya pada masa kematangannya ini, lukisan ini juga menunjukkan keahliannya di dalam pencahayaan sesudah rampung di dalam perkara-perkara rinci anatomi, lipatan kain, maupun pengenalan mendalam berbagai watak benda maupun unsur nyata lainnya.

SIAPAKAH mereka ini, yang berpose telanjang di depan Rembrandt Harmenszoon van Rijn, nama lengkap sang pelukis, untuk ia abadikan di alas kertas atau kanvas-kanvasnya? Para pelacur, seperti telah menjadi anggapan umum para peneliti seni terhadap dunia seni rupa Eropa abad 17?

Banyak yang yakin bahwa seorang kekasihnya, Hendrickje, memang melorotkan pakaiannya untuk diabadikan sang seniman ke atas kanvas, seperti misalnya untuk Bathsheba (1654). Model yang sama diyakini tampil untuk gambarnya berjudul Rembrandt's Studio with a Model (1654), yang memanfaatkan tinta kecoklatan dalam sapuan warna putih.

ISTRI -- Lukisan Rembrandt tahun 1633 yang diyakini menampilan istrinya Saskia van Uylenburgh. Pasangan ini dianugerahi empat anak, tiga diantaranya meninggal dunia di usia dini. Saskia meninggal ketika anak keempat baru berumur satu tahun, dan membuat seorang pengasuh anak, Geertje Dircks, masuk di dalam kehidupan asmara Rembrandt.


Tak ada satu pun peneliti, seperti diungkap oleh Julia Lloyd Williams di dalam katalog pengantar pameran ini, yang menyebut bahwa isterinya Saskia-lah yang menjadi model telanjang di dalam Diana at her Bath tersebut.

Di dalam tulisan-tulisan lepas seperti di koran-koran setempat yang menilik secara sekilas pameran ini, seorang dua pengulas yakin bahwa Rembrandt mengembangkan sikapnya sendiri terhadap modelnya.

Boleh jadi untuk menggambarkan Diana ia "meminjam" pengenalannya yang sangat rinci atas tubuh istrinya Saskia. Sebagai istri dalam perkawinan terhormat, tentu sulit membayangkan ia sengaja berpose telanjang untuk sebuah lukisan yang kelak dipandangi orang banyak.

Beberapa penulis menganggap ia ahli juga di dalam menghasilkan wajah baru rekaannya, hasil dari proses mematut-matut berbagai wajah perempuan yang pernah ia lukis. Kemungkinan seperti inilah yang dibayangkan oleh beberapa peneliti karya-karyanya.

Dengan kata lain, belum tentu tokoh yang hadir di dalam karya-karyanya adalah orang-orang yang nyata sebagai pribadi, tapi pasti mereka berasal dari paduan watak-watak yang ia kenal betul. Selain itu, pengalamannya sangat panjang di dalam memenuhi pesanan melukis potret-- banyak di antaranya perempuan, dan berasal dari kalangan berduit-- ikut memperkaya pengalaman tersebut.

Modalnya mengenal sejumlah besar wajah perempuan itulah tampaknya yang ia gunakan untuk menggambarkan sejumlah adegan dari cerita kitab suci. Untuk ini, ia antara lain dikecam karena dianggap tidak memanfaatkan kecantikan ideal bergaya Venus seperti dilakukan banyak seniman lain di dalam menggambarkan perkara-perkara yang berkait dengan dunia spiritual tersebut. Rembrandt, seperti kata Andries Pels, seorang penyair asal Belanda, justru cenderung memilih kesan buruk atau sosok perempuan petani.

SENIMAN besar kelahiran Leiden 15 Juni 1606, anak kelima dari bersaudara, ini belajar melukis formal selama tiga tahun pada Jacob van Swanenburgh di Leiden, kemudian sekitar enam bulan belajar pada Pieter Lastman di Amsterdam.

Seperti banyak artis lain, Rembrandt juga melukis ibunya, Neeltgen Willemsdr. Beberapa karyanya berupa gambar dan etsa tampil di dalam pameran itu, menyusul di sampingnya lukisan cat minyak dengan tokoh yang sama. Kerutan di wajah sang ibu-- bayangkan juga pencapaian seniman hebat kita Affandi di dalam perkara serupa-- muncul juga ketika ia melukiskan beberapa perempuan tua tahun-tahun kemudian.

Pameran dengan kurasi yang bersungguh-sungguh, lewat penelitian bertahun-tahun seperti ini-- dan organisasi serta dana mencukupi-- mungkin masih impian bagi Indonesia. Namun, semangat dan profesionalismenya mestinya bisa kita acu. (efix)

sumber : Kompas Selengkapnya...

Tuesday, August 25, 2009

Keturunan Sitti Fathimah

Siti Fathimah ra mempunyai tiga orang putra Al Hasan, Al Husin dan Muhsin serta dua orang putri Ummu Kalsum dan Zainab.

Ummu Kalsum ra kawin dengan Sayyidina Umar Ibnul Khattab ra dan Zainab ra kawin dengan Abdulloh bin Ja’far bin Abi Tholib ra. Sedang Muhsin wafat pada usia masih kecil (kanak-kanak).

Adapun Al Hasan ra dan Al Husin ra, maka dalam buku-buku sejarah dikenal sebagai tokoh-tokoh Ahlul Bait yang meneruskan keturunan Rosululloh Saw.

Diantara keistimewaan atau fadhel Ikhtishos yang didapat oleh Siti Fathimah ra adalah, bahwa keturunannya atau Durriyyahnya itu disebut sebagai Dzurriyyah Rasulillah Saw atau Dzurriyyaturrasul.

Hal mana sesuai dengan keterangan Rasulullah saw, bahwa anak-anak Fathimah ra itu bernasab kepada beliau saw. Sehingga berbeda dengan orang-orang lain yang bernasab kepada ayahnya.

Rasulullah Saw bersabda:
“Semua bani Untsa (manusia) mempunyai ikatan keturunan ke ayahnya, kecuali anak-anak Fathimah, maka kepadakulah bersambung ikatan keturunan mereka dan akulah ayah-ayah mereka.” (HR. At Tobroni)

Imam Suyuti dalam kitab Al-Jami’ As-Shoghir juz 2 halaman 92 menerangkan, bahwa Rasulullah saw pernah bersabda:
“Semua Bani Adam (manusia) mempunyai ikatan keturunan dari ayah, kecuali anak-anak Fathimah, maka akulah ayah mereka dan akulah Asobah mereka (ikatan keturunan mereka).” (HR. At Tobroni dan Abu Ya’la)

Begitu pula Syech Muhammad Abduh dalam tafsir Al Manar menerangkan, bahwa Rasulullah saw pernah bersabda:
“Semua anak Adam (manusia) bernasab (ikatan keturunan) keayahnya, kecuali anak-anak Fathimah, maka akulah ayah mereka dan akulah yang menurunkan mereka.”


Itulah sebabnya, mengapa keturunan Siti Fathimah ra disebut Dzurriyyaturrasul atau keturunan Rasulullah SAW. Dan Dzurriyyaturrasul yang mayoritas masih lurus tentu lebih pantas diikuti dari pada Waladussyaikh Muhamamd bin Abdul Wahhab.

Keistimewaan yang lain dari keturunan Siti Fathimah ra adalah disamping mereka itu disebut sebagai Dzurriyyaturrasul, mereka itu menurut Rasulullah Saw akan terus bersambung sampai hari kiamat. Dimana semua keturunan menurut Rasulullah Saw akan putus.

Dalam hal ini Rasulullah saw pernah bersabda:
“ Semua sebab dan nasab putus pada hari kiamat, kecuali sebab dan nasabku.” (HR. At Tobroni, Al Hakim dan Al Baihaqi)

Pada suatu ketika, Sayyidina Umar ra datang kepada Imam Ali kw dengan tujuan akan melamar putrinya yang bernama Ummu Kultsum ra.

Setelah Sayyidina Umar ra menyampaikan maksudnya, Imam Ali kw menjawab bahwa anaknya itu masih kecil. Selanjutnya Imam Ali kw menyarankan agar Sayyidina Umar ra melamar putri saudaranya (Ja’far) yang sudah besar.

Mendengar jawaban dan saran tersebut Sayyidina Umar ra menjawab, bahwa dia melamar putrinya, karena dia pernah mendengar Rasulullah saw bersabda:
“ Semua sebab dan nasab terputus pada hari kiamat, kecuali sebab dan nasabku.” (HR. At tobroni)

Akhirnya lamaran Sayyidina Umar ra tersebut diterima oleh Imam Ali kw dan dari perkawinan mereka tersebut, lahirlah Zeid dan Ruqayyah.

Perkawinan tersebut membuktikan bahwa antara Imam Ali kw / Siti Fathimah ra dengan Sayyidina Umar ra telah terjalin hubungan yang sangat baik. Sebab apabila ada permusuhan antara Imam Ali kw / Siti Fathimah ra dengan Sayyidina Umar ra, pasti lamaran tersebut akan ditolak.

Dengan demikian apa yang sering diungkapkan oleh tokoh-tokoh Syi’ah, bahwa ada permusuhan antara Siti Fathimah ra / Imam Ali kw dengan Sayyidina Umar ra itu tidak benar.

Bahkan dalam buku-buku sejarah disebutkan bahwa, Imam Ali kw dikenal sebagai penasehat Khalifah Umar Ibnul Khattab ra.

Tapi peristiwa perkawinan tersebut, oleh ulama-ulama Syi’ah dibuatkan beberapa cerita diantaranya bahwa Ummu Kultsum ra yang dikawinkan dengan Sayyidina Umar ra tersebut, adalah bukan Ummu Kultsum ra yang asli, tapi dia adalah iblis (jin) yang menyerupai Ummu Kultsum ra.

Dalam cerita yang lain, ulama-ulama Syi’ah itu mengatakan, bahwa Imam Ali kw mengawinakan Ummu Kultsum ra dengan Sayyidina Umar ra itu Taqiyyatan atau tidak kawin betulan.

Bagaimana dikatakan Taqiyyatan, padahal mereka itu sampai mempunyai dua anak, Zeid dan Ruqayyah.

Bahkan Sayyidina Umar ra ketika mengawini Ummu Kultsum ra itu berkata kepada orang banyak: “Tidakkah kalian mengucapkan selamat kepadaku, sebab aku pernah mendengar Rasulullah Saw bersabda:
“Setiap sebab dan nasab terputus pada hari kiamat, kecuali sebab dan nasabku.” (HR. At Tobroni)

Dengan demikian tidak benar jika ada orang yang mengatakan bahwa keturunan Rasulullah Saw atau Dzurriyyaturrasul itu sudah putus atau tidak ada lagi. Karena pendapat tersebut sangat bertentangan dengan keterangan-keterangan Rasulullah saw, yang diakui kebenarannya oleh para ulama dan para Ahli sejarah.

Sebenarnya kami tidak merasa heran dengan adanya orang-orang yang berfaham demikian itu, sebab di zaman Rasulullah Saw dulu, sudah ada orang-orang yang mengatakan semacam itu. Hal mana karena kebencian mereka kepada Rasulullah saw.

Adapun orang-orang sekarang yang berpendapat semacam itu, kami rasa mereka itu tidak karena benci kepada Rasulullah Saw, tapi timbulnya faham tersebut karena minimnya pengetahuan mereka akan sejarah Ahlul Bait atau karena adanya rasa iri hati (hasad) kepada orang-orang yang mendapat nikmat yang tidak ternilai sebagai Dhuriyyaturrasul. Padahal Fadhel Ikhtishos tersebut datangnya dari Allah SWT.

Allah berfirman:
“Adakah mereka merasa iri hati terhadap orang-orang yang telah diberi karunia (fadhel) oleh Allah.” (QS.An Nisa:54)

Mereka tidak sadar bahwa akibat dari faham yang demikian itu justru merugikan dirinya sendiri. Sebab faham tersebut apabila dijabarkan berarti menolak NASH yang disampaikan oleh Allah SWT.

Dibawah ini kami nukilkan fatwa dari seorang ulama besar dan Mufti resmi kerajaan Saudi Arabia yang bermadzab Wahabi, yaitu Al Allamah Syeikh Abdul Aziz bin Abdullah bin Baz, yang dimuat dalam majalah “AL MADINAH” halaman 9 Nomor 5692, tanggal 7 Muharram 1402 H/ 24 Oktober 1982.

Seorang dari Iraq menanyakan kepada beliau mengenai kebenaran golongan yang mengaku sebagai SAYYID atau sebagai anak cucu keturunan Rasulullah saw.

Jawab Syeikh Abdul Aziz bin Baz : “Orang-orang seperti mereka itu terdapat diberbagai tempat dan negara. Mereka juga dikenal dengan gelar sebagai “SYARIF” . Sebagaimana yang dikatakan oleh orang-orang yang mengetahui, mereka itu berasal dari keturunan Ahlu Baiti Rasulullah saw. Diantara mereka ada yang silsilahnya berasal dari Al Hasan ra dan ada yang berasal dari Al-Husin ra. Ada yang dikenal dengan gelar Sayyid dan ada juga yang dikenal dengan gelar Syarif.”

Hal itu merupakan kenyataan yang diketahui umum di Yaman dan negeri-negeri lain.

Adapun mengenai menghormati mereka, mengakui keutamaan mereka dan memberikan kepada mereka apa yang telah menjadi hak mereka, maka semua itu adalah merupakan perbuatan yang baik.

Dalam sebuah hadits Rosulullah saw berulang-ulang mewanti-wanti: “Kalian kuingatkan kepada Allah akan Ahli Baitku…Kalian kuingatkan kepada Allah akan Ahli Baitku…Kalian kuingatkan kepada Allah akan Ahli Baitku!”

Demikian sebagian dari fatwa Syikh Abdul Aziz bin Abdullah bin Baz mengenai masih adanya keturunan Rosulullah saw.

Pembaca yang kami hormati, setelah kami sampaikan fatwa Syeikh Abdul Aziz bin Baz, maka dibawah ini kami sampaikan keterangan Al Allamah DR. Muhammad Abdul Yamani, seorang ahli sejarah Ahlul Bait. Beliau adalah mantan menteri penerangan kerajaan Saudi Arabia. Karya-karya beliau sangat banyak dan dikenal didunia Islam.

Dalam bukunya yang berjudul “Allimu Awladakum Mahabbata Ahlu Baitinnabi ” (Ajarkan Anak-Anakmu Agar Mencintai Ahli Bait Nabi), halaman 30, cetakan Ke 2, ketika beliau membahas mengenai Sayyid dan Syarif, beliau menulis sebagai berikut:

Kesimpulannya ialah, Sayyid dan Syarif adalah keturunan Fathimah Az Zahra ra dan Sayyidina Ali bin Abi Tholib karramallahu wajhah. Tidak ada beda antara kedua gelar dari segi nasab dan kemuliaan hubungan dengan Sayyidina Rosulullah saw. Mereka semua berasal dari keturunan Rasulullah saw dan patut dihargai, dihormati dan dicintai demi mematuhi perintah Allah Azza wa Jalla: “Katakanlah (hai Muhammad), Aku tidak minta upah kepada kalian atas seruanKu, kecuali mencintai kerabat(ku).” (QS. Asy-Syura: 23)

Dalam kitab Hilyatul Awliya’, jilid 3 halaman 201 disebutkan:
Jabir Al-Anshari berkata: Pada suatu hari orang badui datang kepada Nabi saw, lalu ia berkata: Wahai Muhammad, jelaskan kepadaku tentang Islam! Lalu Rasulullah saw bersabda: “Bersaksilah kamu sesungguhnya tiada Tuhan kecuali Allah Yang Maha Esa dan tiada sekutu bagi-Nya, dan sesungguhnya Muhammad adalah hamba-Nya dan utusan-Nya.” Kemudian orang badui itu bertanya: Apakah dalam hal ini (dakwah ini) kamu meminta upah padaku? Rasulullah saw menjawab: “Tidak, kecuali kecintaan kepada keluargaku.” Selanjutnya orang badui itu berkata: Sekarang aku berbaiat kepadamu, dan semoga Allah melaknat orang yang tidak mencintaimu dan keluargamu. Rasulullah saw menjawab: “Amin.”

Dalam tafsir Ad-Durrul Mantsur oleh Jalaluddin As-Suyuthi, tentang ayat ini:
As-Suyuthi mengutip hadis yang bersumber dari Ibnu Abbas, ia berkata: Ketika ayat ini (Asy-Syura: 23) turun, para sahabat bertanya: Ya Rasulallah, siapakah dari keluargamu yang wajib dicintai oleh kami? Rasulullah saw menjawab: “Ali, Fatimah, Hasan dan Husein.”

Ibnu Abbas berkata, ketika ayat ini turun Rasulullah saw bersabda: “Hendaknya kalian menjagaku dengan menjaga Ahlul baitku dan mencintai mereka.”

Patut disebutkan bahwa keturunan yang suci dari Al Hasan dan Al Husin tersebar di sebagian besar Negara Arab. Ditempat mana mereka berada, merekapun mempunyai pemimpin yang menjadi panutan dalam perkara-perkara penting dan biasanya terdiri dari para ulama dan orang-orang terkemuka. Ia bergelar Naqiibul Asyraf dan memelihara silsilah nasab yang mulia demi menjaga kemurnian Ahlil Bait, baik dari jalur kakek mereka Al Hasan ra atau Al Husin ra. Kadang-kadang kita mendapati Ahlul Bait yang berhubungan nasab dengan Al Hasan dan Al Husin secara langsung, tetapi mereka memakai gelar-gelar lain yang disandarkan kepada kakek mereka.


Ahlul Bayt Rasulullah

Pada awal abad keempat Hijriah, sebagian cucu-cucu Al Husin ra hijrah dari Basrah Ke Hijas . Kemudian mereka pergi ke Hadramaut, karena sebelah timur Jazirah Arab saat itu berada dibawah kekuasaan Khawarij dan pengaruh Syiah Qaramithah.

Di Hadramaut Ahlul Bait giat berda’wah untuk membuang madzhab - madzhab perusak dan supaya mereka kembali kepada Islam yang benar serta menyebarkan madzhab Syafi’i (Ahlussunnah Waljama’ah).

Di sana mereka mendapat dukungan besar yang tentunya juga terlihat dalam berbagai konflik. Merekapun menang, hingga banyak diantara orang-orang yang menyimpang itu bertobat dan kembali ke jalan lurus (benar).

Dan sebagian dari mereka menempuh perjalanan laut menuju pantai-pantai Hindia dengan tujuan berdagang dan menyeru kepada Allah Azza wa Jalla. Ada yang hijrah dari Hindia menuju pulau-pulau di Laut Cina demi tujuan yang sama. Ada pula yang keluar dari Hadramaut secara langsung menuju pulau-pulau itu sambil membawa risalah Islamiah. Mereka ini telah mendapat sukses besar dalam berda’wah. Upaya seperti ini menyebabkan banyak orang masuk Islam dan sebagian menjadi menantu raja-raja dan pangeran-pangeran di pulau-pulau itu. Kemudian terbentuklah sebuah negara Islam.

Bersama penduduk negeri, mereka giat berdakwah. Mereka mempunyai kapal-kapal khusus yang membawa mereka ke berbagai pulau yang berjumlah ribuan. Dengan demikian Islam tersebar di kepulauan Malaysia, Indonesia, Philipina, pulau Jawa dan Sumatra. Sebagian dari para dai ini ada yang turun didaratan Cina dan sampailah Islam ke Burma, Thailan, Kamboja dan banyak negri-negri yang bertetangga.

Menetapnya kaum Muhajirin (imigran) dari Ahlul Bait di negri-negri itu setelah mengadakan hubungan yang baik dan menjalin hubungan yang baik dan menjalin ikatan-ikatan sosial dengan mereka serta bersama-sama menunaikan berbagai kepentingan keagamaan dan keduniaan. Mereka selalu menjaga garis keturunan dan selalu menunjukkan ketinggian akhlak serta kemuliaan sifat-sifatnya sampai hari-hari ini. Demikian pula keadaannya di Hindia, Pakistan dan negri-negri Islam lainnya.

Hijrah Ahlul Bait tidak terbatas ke Hindia dan daratan Cina serta kepulauan-kepulauan di Asia Tenggara, bahkan sebagian dari mereka pergi ke Afrika.

Demikian keterangan DR. Muhammad Abduh Yamani mengenai keberadaan keturunan Siti Fathimah di berbagai Negara .

Di Indonesia keturunan Siti Fathimah atau Dzurriyyaturrosul tersebut banyak. Mereka dikenal dengan sebutan Habaib atau Habib.


Wali Songo

Delapan dari sembilan Wali Songo yang dikenal sebagai penyebar agama Islam di Jawa adalah kaum Alawiyyin dari Ahlu Baiti Rasulillah atau Durriyyaturrosul. Karena jasa merekalah , sebagian besar dari rakyat Indonesia sekarang beragama Islam. Keberadaan mereka di Indonesia bagaikan penyelamat bangsa. Hal ini sesuai dengan keterangan Rasulullah saw, dimana beliau pernah bersabda:
“Ketahuilah, sesungguhnya perumpamaan Ahlu Baitku diantara kalian adalah seperti kapal Nuh diantara kaumnya. Barangsiapa menaikinya , ia pun selamat dan siapa tertinggal olehnya, iapun tenggelam,” (HR. Al Hakim).

Itulah keutamaan dan keistimewaan yang Allah berikan kepada keturunan Siti Fathimah ra.
“Demikianlah karunia Allah, diberikannya kepada siapa yang dikehendakinya dan Allah mempunyai karunia yang besar.” (QS. Al Jumuah: 4)

Yang disayangkan, apa yang sudah dicapai dan dihasilkan serta ditanam oleh para Salaf Alawiyyin tersebut, akhir-akhir ini telah dinodai oleh ulah oknum-oknum Alawiyyin. Penyebabnya tidak lain dikarenakan jauhnya mereka dari Salaf Alawiyyin, sehingga dengan dengan adanya faham yang bermacam-macam dengan mudah terombang-ambing, dan akibatnya mereka tanpa sadar terjerumus kedalam kesesatan.

Berkembangnya aliran Syi’ah di Indonesia, adalah merupakan salah satu penyebab kerusakan aqidah dan akhlak Alawiyyin. Kerusakan akhlak yang bersumber dari kerusakan aqidah tersebut dapat dibuktikan dengan kenyataan yang sedang berkembang dimasyarakat sekarang ini. Dimana kalau dahulunya pemuda-pemuda Alawiyyin itu dikenal sangat hormat kepada orang-orang tua mereka, maka kini oknum-oknum Alawiyyin yang sudah teracuni oleh ajaran Syi’ah tersebut, mereka tidak lagi menghormati kepada Salaf mereka. Justru berani mengkritik, mencari-cari kesalahan, bahkan berani menyalahkan Salaf mereka.

Padahal kesuksesan orang-orang tua mereka (Salaf mereka) sudah terbukti, dimana mereka dapat merubah bangsa yang tidak mengenal Islam, menjadi bangsa yang mayoritas penduduknya beragama Islam.

Walaupun para sesepuh Alawiyyin itu tidak diikat dengan satu organisasi yang khusus, persatuan mereka sudah berjalan sejak dahulu. Hal mana karena mereka terikat dalam satu aqidah Ahlussunah Waljama’ah.

Tapi dengan adanya aliran Syi’ah, dimana ada oknum-oknum Alawiyyin yang terpengaruh, maka Alawiyyin kini terpecah, dan antara yang mayoritas yang berpegang teguh pada ajaran-ajaran orang-oarng tuanya (Islam) dengan mereka yang sudah menyimpang (Syi’ah) saling bermusuhan. Bahkan kini oknum-oknum tersebut terisolir dari kehidupan Alawiyyin. Mereka bagaikan penyakit kanker yang sedang berkembang didalam tubuh yang sehat dan apabila dibiarkan akan merusak citra Alawiyyin dimata bangsa Indonesia yang mayoritas beraqidah Ahlussunnah wal Jama’ah.

Namun dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Litbang Al Bayyinaat, ternyata yang terpengauruh pada aliran Syi’ah adalah oknum-oknum Alawiyyin yang sebagian masih dipertanyakan. Disamping itu, oleh karena cara yang ditempuh oleh golongan Syi’ah itu sama seperti cara yang ditempuh oleh golongan Kristen dalam mempengaruhi umat Islam, yaitu dengan uang dan sebagainya, maka beberapa orang Islam juga terpengaruh pada Syi’ah. Dan akhirnya mereka keluar dari agama Islam yang dibawa oleh Wali Songo dan masuk Syi’ah Imamiyyah Itsna Asyaniyyah yang dibawa oleh oknum-oknum yang telah dikader di Iran tersebut.

Semoga mereka diberi hidayah oleh Allah sehingga kembali kejalan yang benar, jalan yang telah ditempuh oleh para Salaf Alawiyyin.

Demikian apa yang dapat kami sampaikan mengenai keturunan Siti Fathimah ra, serta keberadaan mereka sekarang, yang didukung oleh keterangan keterangan dari beberapa Ulama. (albayyinat.net)

sumber : http://hotarticle.org/keturunan-sitti-fathimah/ Selengkapnya...

Omayyah Joha, Kisah Cinta Isteri dari Dua Syahid Gaz

Mengucapkan selamat tinggal dengan lukisan yang mengalirkan air mata darah untuk suami pertama dan lilin yang menyinari gelapnya blokade untuk suami kedua.

Aminah Ziyaroh/majalah filistin muslimah

Berapa banyak perpisahan begitu sulit bagi seseorang. Apalagi jika berpisah dengan orang yang sangat dicintai. Dan lebih menyakitkan bila perpisahan itu terjadi dengan orang yang selama ini menyertainya dalam perjuangan. Akan tetapi apa yang terjadi pada Omayyah Joha lebih pahit dari itu. Ia kehilangan suaminya, As-Syahid Romi Saad dan setelah itu ia juga harus kehilangan suami keduanya, As-Syahid Wail Uqailan.

Namun perpisahan dengan dua orang yang sangat dicintainya tidak meruntuhkan ketegaran dari wanita agung Palestina ini yang menggambarkan keteguhan jiwa dan kesabaranya dalam menghadapi cobaan dari yang Maha Kuasa.

Teman Hidup dan Jihad

Pena serasa tak berdaya untuk menorehkan sosok wanita Palestina dengan segala kesabaran dan perjuanganya. Ia ditinggalkan dua orang terkasih dalam hidupnya.

Kunjungan penulis ke rumahnya tadinya untuk memberikan do’a ta’ziyah pada hari kedua gugurnya Wail Uqailan. Namun penulis dikagetkan dengan sosok yang begitu tegar bagaikan gunung Palestina. Ia menyambut semua yang datang ke rumahnya dengan senyuman yang ramah. Ia mulai bercerita tentang suaminya sekaligus temanya, Wail Uqailan, kepada semua yang hadir.

Ia mengatakan, "Wail adalah seorang laki-laki yang agung. Dalam arti, aku tak pernah mendapatinya mengeluh. Walau sakit yang dideritanya sangat hebat terutama pada lambungnya yang sudah dideritanya sejak beberapa bulan. Ia senantiasa menyembunyikannya dariku. Ia selalu menampakan kekuatanya di depanku. Ia lalui kehidupannya secara normal. Seseorangpan tidak merasakan ada kelainan. Dulunya ia sering berangkat berjihad dan tidak pernah absen. Joha berhenti sejenak ia berusaha menahan air matanya, namun ternyata tumpah juga.

Ia melanjutkan, "Aku belum pernah melihat Wail menangis. Ia seorang laki-laki yang langka di dalam masyarakat ini. Ia tangguh dan berwibawa, selalu disukai dimanapun ia berada." Joha teringat suatu ketika Wail menangis. Yaitu ketika pasukan Zionis membunuh saudara kandungnya, Wail Muhammad Abdul Qadir Uqailan. Ketika ia mengusung jenazahnya, saat itulah Wail menangis. Wail juga pernah menangis ketika ia berada di atas tempat tidurnya, ketika ia teringat teman-temanya yang meninggal syahid. Sering kali ia menginginkan untuk meninggal sebagai syuhada, tidak meninggal di tempat tidurnya.

Janji Bulan Mei

Sesaat Joha terhenti sejenak. Ia menyambut kedatangan sejumlah tamu, dan tampak ia begitu tegar seraya mengucap puji Syukur pada Allah SWT atas apa yang menimpa dirinya.

Ia berkata, “Seolah aku teringat pada janji bulan Mei. Ketika Romi Saad meninggal syahid pada bulan tersebut tahun 2003 yang lalu, di usia 28 tahun. Darinya aku dikarunia seorang putri bernama Nur yang baru berumur sembilan bulan. Adapun Wail ia meninggal syahid pada 3 Mei 2009 kemarin, di usia 32 tahun. Aku sangat berharap dikarunia anak dari Wail, namun ternyata Allah belum berkenan.

Wail dan Romi adalah dua shahabat bahkan dua saudara yang selalu bersama, makan bersama, tidur bersama, serta berjihad bersama-sama. Keduanya berjuang di barisan perlawanan Brigade Izzuddin Al-Qossam.

Sejumlah usaha berakhir dengan kegagalan

Kemudian ia memutar wajahnya seolah mencari orang yang menyertainya, lalu mengulas senyum di wajahnya. Ia melanjutkan ceritanya, Aku hidup bersama Wail selama empat tahun, hari itu adalah hari-hari terindah dalam hidupku. Kami saling menghormati satu sama lain. Ia sering membantuku dalam menemukan ide-ide bagi lukisanku, terutama lukisan untuk suami pertamaku, Romi Saad. Kuas lukisku seolah menggambarkan penderitaan rakyat. Dulu Romi menyarankan agar lukisan-lukisanku ini disertakan gambar kunci, untuk memberikan simbol hak kembali Palestina. Hal yang sama ditegaskan Wail. Aku merasakan antara Romi dan Wail tidak ada perbedaan. Keduanya selalu sama dalam hal ide dan pemilihan judul. Aku bersyukur kepada Allah ta'ala atas limpahan nikmat untuk selalu bersabar dan tetap tegar dalam menghadapi semua ujian yang menyebabkan hati siapapun hancur. Akan tetapi alhamdulillah aku dapat menanggung semua ini. Aku kembali pada kebiasaan semula menorehkan kuasku pada kanvas untuk melukiskan perjuangan, tantangan serta blokade.

Joha kemudian menceritakan peristiwa syahidnya Wail. “Sebulan sebelumnya, Wail menderita pecah lambungnya yang menyebabkan ia dirawat di rumah sakit Al-Syifa, untuk dilakukan operasi bedah secepatnya. Namun akibat blokade Zionis terhadap Gaza dan ketiadaan alat-alat pembedahan, ia dirujuk untuk berobat ke luar Gaza. Tetapi mimpi untuk dapat berobat ke luar negeri kandas di depan gerbang Rafah. Wail dilarang keluar Gaza dengan berbagai alasan. Memang ada sejumlah mediator dari sejumlah negara Arab yang bisa mengantarkan Wail untuk dapat berobat ke luar Gaza. Tetapi aku terlambat membuat visa masuk, hingga akhirnya suamiku meninggal sebelum aku menyelesaikan persyaratannya. Suamiku tergolek di rumah sakit selama sebulan berjuang melawan penyakitnya hingga Allah menjemput nyawanya.

Tentang sakitnya Wail

Sahabat-sahabat Wail maupun orang-orang terkasih Omayyah tidak mengetahui tentang sakitnya Wail, kecuali melalui tulisanku yang berjudul, “Ketika Para Lelaki Menangis”. Dalam Tulisan itu, aku bercerita tentang sakitnya suamiku yang terluka. “Peganglah tanganku kuat-kuat”, katanya sejenak. Dan mengalirlah air matanya melalui kedua pipinya. Ia melanjutkan, “Selama hidupku dengan Wail, aku tak pernah melihatnya menangis, kecuali dua kali. Pertama, saat adiknya Muhmmad Abdul Qodir meninggal syahid dan ketika ia menyebutkan nama-nama yang meninggal syahid di Gaza dalam perang Zionis kemarin. Ia pernah mengatakan, “Aku sangat rindu untuk berjuang di garda terdepan, sebagaimana dulu”. Akupun menjawab, "Tak ragu lagi, kau akan kembali, sayangku !. Engkau akan bertempur melawan musuhmu dengan senjatamu. Dan engkau akan bertemu dengan Allah setelah engkau berumur panjang dengan sebaik-baik amal, insya Allah. Aku tidak akan mau menikah kecuali dengan mujahid fi sablillah”, ungkapku. Dengan suara pelan ia bertanya, “Apa yang akan kau lukis besok ?”, aku akan melukis tentang berita kembalinya para juru runding dialog dan rekonsiliasi nasional dari Kairo. Ia diam, lalu memegang tanganku, dan aku menutupkan matanya, lalu ia tertidur.

Tangisan untuk Wail dan Romi

Di hari ketiga syahidnya Romi Saad, suami pertamanya, Joha telah menggambar lukisan yang ditunggu-tunggu semua orang. Ia melukis foto suaminya Romi yang berada di kedua kelopak matanya yang mengeluarkan air mata darah. Air mata itu jatuh dan membentuk gambar hati. Sementara pada hari ketujuh syahidnya Wail, ia menggambar dirinya sedang berjalan menenteng senjata kuas. Di tangan kanannya membawa lilin yang bertuliskan Wail yang menyinari gelapnya blokade dengan cahaya cinta. (asy)

sumber : www.swaramuslim.com

Selengkapnya...

Karnaval Kematian dan Planning Kematian Kita

oleh Mahatir Kh
Kalau kita menonton televisi dan menyimak berbagai media masa akhir-akhir ini, sampai sekarang, 'pemandangannya' tidak jauh dari pemberitaan Mbah Surip, W.S. Rendra, dan Noordin M. Top.

Seputar tiga tokoh itu. Dan kita dapatkan satu sumbu yang sama, yakni tentang episode kisah di akhir / batas kerja manusia di dunia, yakni kematian.

Katanya, Mbah Surip meninggal dunia karena penyempitan pembuluh darah, karena disebabkan oleh terlalu banyaknya Si Mbah mengkonsumsi kopi, sampai-sampai saya denger kabar per hari Mbah Surip 'nyruput' 20 cangkir kopi.

Si Burung Merpati W.S. Rendra pun dipanggil Yang Maha Kuasa di rumah sakit, setelah tergolek lama dengan penyakitnya. Tidak lama beberapa setelah Mbah Surip diberitakan meninggal dunia.

Orang yang diduga Noordin M. Top diberitakan meninggal dunia tadi pagi sekitar jam 10 Setelah tertembak oleh anggota Densus 88 POLRI di daerah Temanggung Jawa Tengah.

Warga Malaysia ini diperkirakan meninggal dunia setelah operasi pengepungan lebih dari 18 jam mulai kemarin sore.

Di program berita salah satu stasiun TV, diberitakan ada mayat yang 26 tahun lalu dikubur, setelah dibongkar, ternyata jasadnya masih utuh. Ini kisah nyata, bukan sinetron religi. Diketahui bahwa dia dulu seorang guru ngaji Al Quran yang tiap harinya tak pernah bosan mengajar warga, mulai anak-anak sampai orang tua, agar mereka lebih dekat dengan ALLAH.


courtecy Detik Foto

Beberapa hari sebelum mereka semua, tetangga saya juga meninggal dunia karena penyakit 'angin duduk'. Beliau pernah dua kali menjadi saksi salah satu partai dakwah pada dua pemilu yang lalu. Dan satu pekan lagi, sebelum kematiaanya, harusnya ia mulai halaqoh pertamanya dengan om saya.

Beberapa tahun yang lalu, kita mengenal Mirza Ghulam Ahmad, orang kurang ajar yang mengaku nabi ini, meninggal dunia di kamar mandi karena menderita suatu penyakit yang aneh.

Beberapa abad yang lalu, kita mengenal sahabat Kanjeng Nabi yang bernama Hanzhalah, yang jasadnya dimandikan malaikat, karena dia tidak sempat mandi junub setelah beribadah dengan istrinya, saat panggilan jihad terdengar di telinganya.

Tak lama setelahnya, kita tahu Umar Ibnul Khattab terbunuh oleh Abu Lu'lu'ah ketika beliau sedang mengimami sholat.

Itulah sebuah karnaval kematian manusia. Mungkin banyak yang belum saya ceritakan. Tapi ada satu keniscayaan, yakni bahwa kita pasti kelak akan menjadi peserta karnaval itu, cepat atau lambat. Pasti. Kita tidak bisa mengelak, memajukan, memundurkan, atau belindung dengan suatu tembok yang kokoh. Itu kata Kitab Suci.

Orang-orang di atas meninggal dunia dengan cara-caranya sendiri. Begitu juga dengan kita. Kita tidak tahu kapan, dimana, dan dalam keadaan apa. Kematian akan selalu menjadi misteri. Dan selalu terus menjadi misteri. Tidak ada satu alasan yang dikemukakan oleh Kitab Suci kenapa kematian harus menjadi misteri. Tapi ada satu hikmah besar: agar kita selalu siap dalam menghadapinya.

Mungkin kematian itu harus direncanakan. Lho kok? Ya , harus direncanakan. Karena hidup ini tidak lain adalah menyesuaikan rencana-rencana kita dengan rencana-rencana ALLAH. Kita punya rencana, ALLAH pun punya rencana. Yang pasti kita oleh ALLAH diberikan waktu dan pilihan agar kita mempersiapkan kematian sebaik-baiknya, agar Dia tersenyum ketika kita bertemu dengan-Nya. Kita diberikan pilihan apakah menuruti hukum-Nya, atau sombong terhadap-Nya.


courtecy Detik Foto

Tapi kita tidak dibiarkan begitu saja. Kita dibekali dengan hati, akal dan perasaaan. Agar kita tahu dan dapat membedakan baik dan buruk. Benar dan salah. Wahyu atau nafsu. Semua orang, siapupun saya dan Anda, pasti memilih kematian yang indah, yakni ketika kita sedang melakukan kebajikan.

Orang yang hobi nonton film porno, maaf, tak ingin dia meninggal dunia saat asyik mengunjungi sitis-situs porno.

Orang yang suka mabuk, minum minuman keras, tidak ingin dijemput malaikat maut saat ia asyik memegang botol minuman keras. dan seterusnya. Semua orang sama.

Kematian adalah hak prerogratif ALLAH. Mutlak. Kita hanya hamba. Ciptaan Allah. Maka tidak sepatutnya kita melawan-Nya. Sudah cukup kurang ajar apabila kita tetap fesbukan apabila kita mendengar adzan, tapi tidak segera berangkat ke masjid. Sudah cukup kita disebut durhaka apabila kita tidak pernah sekalipun membaca surat-surat cinta-Nya berupa Al Quran.
Sudah ingkar apabila kita lebih mudah berbelanja barang-barang mahal tetapi infaq ke masjid masih berat hati.

Saya tidak tahu, kapan, dimana, dalam keadaan apa, saya meninggal dunia. Tapi mumpung ada kesempatan, saya mohon maaf atas kesalahan saya.

Ada beberapa pertanyaan renungan yang saya dapatkan dari ustadz Anis Matta:
1. Kalau diberikan pilihan, pada umur berapa Anda merasa tepat meninggal dunia?
2. Jika sekarang Anda meninggal dunia, apakah Anda merasa sudah siap dan akan cukup tenang menghadapinya?
3. Jika sekarang Anda meninggal dunia, apakah ANda cukup yakin bahwa amal Anda sudah memadai mengantar Anda menuju surga? amalan2 unggulan apakah yang menurut Anda akan mengantarkan Anda ke surga?

Jawaban2 di atas mungkin tidak bisa dijawab beberapa saat setelah Anda baca tulisan ini, tapi butuh perenungan yang panjang dan mendalam. Semoga bisa direnungkan

Mari kita planning kematian kita, dengan selalu berusaha memproduksi kebajikan-kebajikan, mendistribusikannya secara benar kepada masyarakat, sehingga kelak ALLAH memilihkan untuk kita akhir hidup yang indah, husnul khotimah. Amin. (eramuslim)



sumber : www.swaramuslim.com
Selengkapnya...

Wanita Berkepribadian

Siti Khadijah, istri Rasul yang pertama, adalah wanita kaya yang tidak hanya berasal dari keturunan bangsawan, beliau juga berwawasan luas dan memiliki kepribadian yang kuat. Empat unsur kelebihan yang beliau miliki tersebut membuatnya menjadi wanita yang tidak hanya berwibawa dan disegani, tapi sekaligus juga dihormati dan menarik banyak kalangan pria Arab bangsawan kaya antri untuk meminangnya, kendatipun waktu itu beliau sudah berusia cukup lanjut, 40 tahun.
Namun, sebagai pribadi yang memiliki wawasan luas dan berkepribadian kuat ia tidak mudah menjatuhkan pilihan pada sembarang pria. Baginya, harta yang melimpah dari para pria yang meminangnya tidak akan menjamin hidupnya bahagia. Begitu juga ketampanan seorang pria tidak membuatnya tergoda; ketampanan fisik hanya menarik kekaguman sekejap. Begitu juga kebangsawanan, keningratan, “kedarahbiruan” tidak menjamin seseorang memiliki kepribadian yang baik.

Oleh karena itu tidaklah aneh apabila Siti Khadijah tertarik pada seorang pria miskin bernama Muhammad (waktu itu belum menjadi Nabi dan Rasul). Bukanlah kebangsawanan Muhammad—yang berasal dari suku Quraisy yang ternama—yang membuat hatinya tergerak untuk menikah lagi. Bukan pula ketampanan Muhammad yang mengesankannya.

Wanita yang baik hati, yang berilmu dan berkepribadian kuat akan selalu tertarik hatinya untuk menikah dengan pria yang menonjol kepribadiannya. Yang jujur, dapat dipercaya, memiliki sifat mengayomi, lemah lembut tapi tegas pada saat yang diperlukan, dan yang tak kalah pentingnya, memiliki wawasan atau ilmu yang mencukupi untuk menjadi pemimpin bahtera rumah tangga selamanya. Selama hidup di dunia.

Semua karakter atau kepribadian ideal yang diimpikan Siti Khadijah terkumpul pada diri Muhammad. Dan karena itu,wanita berkepribadian kuat seperti Siti Khadijah tidak merasa malu mengambil inisiatif meminang Muhammad sebagai calon suaminya. Pasangan ideal ini hidup dengan harmonis sampai Siti Khadijah wafat lebih dulu. Rasulullah sendiri sering memuji keagungan hatinya dan keluasan wawasannya serta kematangan sikapnya yang sampai mengundang rasa cemburu Siti Aisyah, salah seorang istri Nabi yang dinikahi setelah wafatnya Siti Khadijah.

Kehalusan budi, kematangan sikap dan keluasan wawasan adalah salah satu tanda seorang wanita yang memiliki kepribadian. Keteguhan dalam memegang prinsip nilai-nilai ajaran Islam dan kemauan untuk menjauhi perilaku yang ditabukan masyarakat setempat adalah standar sejauh mana kita akan dianggap sebagai wanita yang memiliki kepribadian atau tidak.

Perlu dicatat bahwa kepribadian kuat– yang antara lain ditandai dengan sikap tak mudah hanyut pada arus atau tren negatif– adalah timbul dari determinasi (kemauan kuat) untuk memperbaiki perilaku menjadi lebih baik setiap waktu; hari demi hari sepanjang hidup. Dan terkadang hal ini tidak selalu berkaitan dengan keilmuan yang dimiliki. Sering kita melihat wanita pintar yang berkepribadian sangat menjengkelkan, begitu juga sebaliknya, tak jarang kita menjumpai wanita yang tidak begitu pintar tapi memiliki kepribadian yang menyenangkan dan disukai yang mengundang rasa hormat kita.

Islam menganjurkan agar kita memiliki keduanya: ilmu dan wawasan yang luas (QS Al Mujadalah 58:11) serta kepribadian yang kuat (QS At Tin 95:4-6) sebagai salah satu kunci menuju kepribadian wanita salihah.[]

Oleh A. Fatih Syuhud
sumber : www.fatihsyuhud.com

Selengkapnya...

Senyummu Palsu

.....singkirkan senyummu itu dari wajahku...
tak perlu bersusah payah seolah kau baik dan peduli padaku....
...aku sdh bahagia dgn keadaanku...dgn kesendirianku...
dgn mimpiku...dgn lamunanku...
....singkirkan senyum palsumu itu dari wajahku...
aku masih mampu tersenyum untuk kebahagiaanku...
untuk kesenanganku...untuk duniaku...
(by:adi bae)

Selengkapnya...

Fatamorgana

Dalam "Kehilanganku"...
Tak mampu bersembunyi dlm keramaian abadi...
Senyum dan Kecerianmu bagai fatamorgana yg slalu menghantuiku...
Rasa kehilangan ini...adakah dapat ku kubur dalam kesepianku...
(by:adi bae)

Selengkapnya...

Monday, August 24, 2009

Software

Kumpulan Aplikasi Portable Selengkapnya...

Sunday, August 23, 2009

KONTEN GRATIS

Jadikan Handphone, Blackberry, Laptop anda tidak hanya berfungsi untuk sekedar cuma bertelponan-ria, sms dan mengetik saja. Software buatan Pihak ke 3 sepertinya cocok sebagai Referensi untuk memaksimalkan Penampilan & Manfaat yg luar biasa dari Gadget anda.
Silahkan Dowload Konten Gratis untuk gadget Anda Disini, ga perlu jauh-jauh ke Counter...

- Aplikasi

Games">- Game
Selengkapnya...